Kamis, 27 Oktober 2011

Keterampilan Dasar dan Pengajaran Variasi

KETERAMPILAN DASAR DAN PENGAJARAN VARIASI

A.Pengertian Variasi mengajar

Pengertian variasi menurut kamus ilmiah popular adalah ‘selingan’,selang-seling’atau ‘pergantian’.Udin S.Winataputra(2004)mengartikan “variasi”sebagai keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton.Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan/dibuat untuk memberikan kesan yang unik.Misalnya dua model baju yang sama tetapi berbeda hiasannya akan menimbulkan kesan unik bagi masing-masing model tersebut.Adapun variasi mengajar merupakan keanekaragaman dalam penyajian kegiatan mengajar.

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses belajar mengajar adakalanya siswa,bahkan guru mengalami kejenuhan.Hal initentu menjadi problem bagi terciptanya tujuan pembelajaran.Untuk mengatasi kejenuhan itu perlu diciptakan situasi dan kondisi belajar mengajar yang bervariasi.Apabila guru mampu menghadirkan proses mengajar bervariasi kemungkinan besar kejenuhan tidak akan terjadi.

Kejenuhan siswa dalam memperoleh pelajaran dapat diamati selama proses belajar mengajar berlangsung seperti kurang perhatian,mengantuk,mengobrol dengan sesama atau pura-pura mau kekamar kecil hanya untuk menghindari kebosanan.Karenanya pengajaran yang bervariasi sangat urgen sehingga situasi dan kondisi belajar mengajar berjalan normal.

B.Tujuan Variasi Mengajar

Pada dasarnya semua orang tidak menghendaki adanya kebosanan dalam hidupnya.Sesuatu yang membosankan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan.Merasakan makanan yang sama terus-menerus akan menimbulkan kebosanan:melihat film yang sama dua kali saja orang sudah tidak mau,juga karena bosan.Orang akan lebih suka bila hidup itu diisi dengan penuh variasi dalam arti yang positif.Dalam konteks proses belajar mengajar,variasi mengajar,variasi mengajar diperlukan dengan tujuan sebagai berikut:

1.Agar perhatian siswa meningkat

Selama proses mengajar berlangsung,siswa dituntut untuk memperhatikan materi,sikap dan teladan yang diberikan guru.Apabila perhatian siswa berkurang apalagi tidak memperhatikan sama sekali,sulit diharapkan jika siswa mengetahui dan memahami apa yang diuraikan guru.

2.Motivasi siswa

Prestasi yang berbeda antara seorang atlet yang satu dengan yang lainnya dapat diamati dari perbedaan motivasi yang dimilki oleh masing-masing atlet tersebut.Begitu juga dalam belajar guru dapat mengamati perbedaan prestasi siswa yang satu dengan lainnya.Hasil pengamatan niscaya akan menunjukan bahwa semakin tinggi prestasi siswa yang dicapai seorang siswa salah satunya terkait dengan besarnya motivasi yang ia miliki.

Pada setiap siswa sesungguhnya memiliki potensi yang sama terhadap motivasi atau lazim disebut denagn”motivasi intrisik”.Peran guru dalam hal ini ada dua.Pertama,mempertebal”motivasi instrinsik”siswa.Kedua,guru merupakan faktor “motivasi ekstrinsik” atau motivasi dari luar dalam rangka agar siswa termotivasi untuk belajar.Melalui pengajaran bervariasi itulah berarti guru telah mampu menghadirkan motivasi ekstrinsik bagi siwa.

3.Menjaga wibawa guru

Guru hendaklah menyadari bahwa kehadirannya sewaktu mengajar tidak seluruh siswa menyenanginya.Banyak guru yang kehadirannya dikelas disambut dengan senyum kecut,ditertawai,bahkan adakalanya siswa mengunjing guru baik melalui singgungan (tidak langsung)atau menggunjing ketika guru itu selesai mengajar.Kondisi ini akan berpengaruh buruk terhadap penerimaan materi pelajaran oleh siswa.Dengan kata lain siswa tidak akan optimal mengikuti dan memperoleh pengajaran dari guru.

Faktor ketidaksenangan siswa terhadap guru umumnya terjadi sebagai reaksi terhadap perilaku guru selama mengajar.Umpamanya,ketika mengajar guru duduk saja.Cara ini mengundang gunjingan dari siswa,umpamanya siswa menyebut “Pak Ambeyen”.Atau guru hanya menggunakan ceramah saja sehingga tidak pernah melakukan kegiatan tulis-menulis dipapan tulis.Cara demikian juga dapat mengundang gunjingan seprti siswa menyebut gurunya dengan”tukang obat”.Gunjingan tersebut dengan jelas merendahkan wibawa guru dimata siswa

4.Mendorong kelengkapan fasilitas pengajaran

Guru yang memiliki kemampuan variasi mengajar,terlebih dahulu ditentukan oleh penguasaannya terhadap seluruh elemen-elemen pengajaran seperti materi,metode,media,pendekatan,dan teknik pengajaran.jika hal-hal itu kurang,apalagi tidak dikuasai,maka sangat sulit mendambakan seorang guru yang memiliki variasi mengajar sacara tepat dan diterima oleh siswa.

Aspek lain yang sangat penting bagi kemampuan guru memiliki variasi mengajar bergantung dari ketersediaan fasilitas yag ada dikelas/sekolah.Sebab sangat disadari bahwa fasilitas merupakan kelengkapan belajar yang harus ada disekolah.Fungsi fasilitas sendiri antara lain sebagai alat bantu,peraga dan sumber belajar(Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain,1996).

C.Kearifan penggunaan variasi mengajar

Penggunaan variasi belajar harus tersusun berdasarkan rencana yang jelas yang didasarkan pada rujukan tujuan pembelajaran.Untuk mencapai keharusan tersebut maka seorang guru dituntut kearifan dalam menggunakan variasi mengajar.

Beberapa langkah untuk mewujudkan kearifan tersebut diantaranya sebagai berikut:

· Variasi pengajaran yang diselenggarakan harus menunjang dan dalam rangka merealisasikantujuan pembelajaran.

· Penggunaan variasi mengajar harus lancar dan berkesinambungan dalam mengganggu proses belajar pengajaran secara utuh.

· Penggunaan variasi mengajar harus bersifat terstruktur,terencana dan sistematik.

· Penggunaan variasi mengajar harus luwes (tidak kaku )sehingga kehadiran variasi itu semakin mengoptimalkan kegiatan belajar-mengajar.Disamping itu,penggunaannya bersifat spontan dan merupakan umpan baliik.Bentuk umpan balik sendiri ada dua yaitu :1)Umpan balik pengetahuan,2)Umpan balik perilaku.

D.Dimensi-dimensi variasi mengajar

Beberapa dimensi-dimensi yang harus diperhatikan juga dalam variasi mengajar adalah sebagai berikut:

1.Variasi suara dan sika guru

Suara dan sikap memiliki peranan penting dalam melahirkan kualitas variasi mengajar.Karena itu,intonasi,nada ,volume dan kecepatan suara guru perlu diatur dengan baik.Umpannya dalam melukiskan atau mendramatisasikan suatu peristiwa atau kata guru mesti mengetahui kata atau peristiwa yang harus mendapat penekanan.Penekanan ini enting agar siswa mengetahui hal-hal yang dianggap penting dari materi pelajaran yang disampaikan guru.

Dalam konteks diatas,beberapa hal perlu diperhatikan guru,sebagai berikut:

a)Penekanan

Penekanan dilakukan kepada beberapa peristiwa atau kata kunci dalam materi pelajaran yang tengah disampaikan agar siswa memahami aspek-aspek yang terpenting dari materi pelajaran yang diterimanya.Umpamanya,guru menggunakan kalimat”sekali lagi bapak/ibu tekankan”atau “coba anda perhatikan”dan sebagainya.

b)Pemberian waktu

Setelah guru menyampaikan materi pelajaran,siswa perlu diberi waktu untuk menelaah kembali atau mengorganisasikan pertanyaan.Caranya,setelah menjelaskan satu sub-bab berikutynya.Ketika guru berhenti,siswa memiliki kesempatan menelaah atau mungkin menyusun pertanyaan dari pertanyaan-pertanyaan guru yang belum jelas.

c)Kontak pandang

Selama menyampaikan materi pelajaran,tidak dibenarkan seorang guru hanya memandang keluar,keatas atau kebawah tertentu saja.Guru hendaklah berbagi pandangan kepada seluruh siswa.Bagi pandangan ini penting agar siswa merasa diperhatikan dan tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk ngobrol atau gaduh.

d)Gerakan anggota badan

Selama menyampaikan materi,seorang guru hendaklah tidak seperti patung berdiri saja )atau tidak seperti orang yang lumpuh(duduk saja )Guru perlu bergerak secara leluasa seperti mengelilingi siswa atau bergerak didepan kelas.Begitu juga gerakan kepala ke berbagai arah perlu dilakukan.Gerakan ini penting agar merasakan kehadiran guru dalam setiap dirinya seluruh ruang dan waktu.

e)Pindah posisi

Dengan bergerak,berarti guru tidak dalam stu posisi saja,melainkan ia berpindah-pinadh.Perpindahan posisi bermanfaat bagi guru itusendiri agar tidak jenuh,juga agar perhatian siswa tidak monoton.’

2.Variasi media dan bahan ajaran

Penggunaan media akan menghindarkan kejenuhan siswa terhadap gurunya atau terhadap meteri pelajaran yang disampaikan guru.Melalui medi,ada alih pandang,dengan dan objek perhatian yang mungkin lebih menarik dibandingkan dengan guru yang hanya berceramah saja.Bahkan melalui media memungkinkan konsentrasi dan perhatian siswa terhadap pelajaran akan lebih baik.

Ada tiga komponen dalam variasi medi yaitu media pandang (visual),media dengar (audio)dan mdia taktik.ketiga media ini harus digunakan secara bervariasi dalam arti berganti-ganti bahkan mungkin ketiganya digunakan.

a)Variasi media pandang

alat pandang yang dapat digunakan sebagai media pengajaran diantaranya: buku,majalah,globe,peta,film,filmstrip,Tv,audio,recorder,gambar,mode,demonstrasi dan sebagainya.Alat ini berguna untuk;

· Membantu pemahaman konsep yang abstrak kepada penjelasan yang konkret.

· Agar anak didik memiliki perhatian optimal terhadap materi pelajaran.

· Membantu penumbuhan watak kretaif dan mandiri siswa

· Mengembangkan cara berfikir siswa yang konsisten dan kesinambungan

· Memberikan pengalaman baru dan unik

b)Variasi media dengar

Guru yang hanya mengandalkan suara saja tampaknya tidak cukup bagi proses belajar anak didik.Karena itu,diperlukan media lainnya yang memungkinkan anak lebih konsentrasi dan merasa ada pengalaman baru terhadap suara itu.Bisa saja guru merekam suaranya dirumah atau merekam suara lain yang patut didengarkan dan punya relevansi dengan materi pelajaran.

c)Variasi medi taktik

Pnggunaan media ini pada dasarnya merangsang siswa untuk kreatif.Umpamanya,guru memperhatikan dan menjelaskan tentang peta pulau jawa,setelah itu siswa disuruh untuk menggambarkan peta tersebut.Cara ini akan memudahkan siswa untuk menginga pulau atau nama-nama kota,sungai,pasar dan lain sebagainya yang terdapat dalam pulau tersebut.

3.Variasi interaksi

Variasi dalam pola yang lazim dilakukan guru ada dua hal yaitu:

  • Siswa belajar atau melakukan aktifitas lainnya dalam ruang lingkup pembelajaran secara bebas tanpa campur tangan dari guru
  • Siwa hanya mendengarkan secara pasif sedangkan guru berbicara secara aktif sehingga seluruh proses belajar mengajar didominasi guru.[1]

E.Keterampilan Dasar mengajar

Seorang guru professional telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar.Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8 keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar mengajar yaitu:keterampilan bertanya,keterampilan memberikan penguatan,keterampilanmengadakanvariasi,keterampilanmenjelaskan,keterampilan membuka dan menutup pelajaran,keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,keterampilan mengelola kelas,keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.

1.Keterampilan Bertanya

Ada yang mengatakan bahwa “berfikir itu sendiri adalah bertanya”.Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal.Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan.Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berfikir.

2.Keterampilan memberikan penguatan

Penguatan (reinforcement)adalah segala bentuk respons apakah bersifat verbal maupun non verbal,ayang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back)bagi sipenerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi.

3.Keterampilan mengadakan variasi

Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalma konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga,dalam situasi belajar mengajar,siswa senantiasa menunjukan ketekunan,serta penuh partisipasi

4.Keterampilan menjelaskan

Yang dimaksud dengan keterampilan menjelaskan adalah penyajian iformasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukan adanya hubungan yang satu denagn yang lainnya.

5.Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Yang dimaksud denagn membuka pelajaran(set induction)ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akam memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.Sedangkan menutup pelajaran (closure )ialah kegiatan yangdilakukan oleh guru untuk mengkahiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar.

6.Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang diatur yang melibatkan sekelompok orng dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi,pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah.Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berfikir,berinteraksi sosial,serta berlatih bersikap positif.

7.Keterampilan mengelola kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru uantuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.

8.Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil dan seorang untuk perseorangan.Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa.

F.makna dan fungsi variasi mengajar

Variasi dapat diartikan selang-seling atau bermacam-macam.Menurut uzer usman,variasi adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid,sehingga dalam situasi belajar mengajar,murid senantiasa menunjukan ketekunan,antusiasme,serta penuh partisipasi.

Adapun fungsi dari variasi mengajar antara lain :

1.Sebagai penarik perhatian sisiwa

2.Sebagai motivasi ekstrinsik siswa dalam belajar.

G.Tujuan variasi mengajar

Penggunaan variasi terutama ditujukkan terhadap perhatian siswa,motivasi dan belajar mengajar antara lain:

1.Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses pembelajaran.

2.Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi

3.Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah

4.Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual.

5.Mendorong anak didik untuk beajar.

DAFTAR PUSTAKA

ü Prof.Pupuh Fathurrohman,Strategi BelajarMengajar,PT Rineka Cipta,Bandung, 2010

ü www.kompasiana.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar